Manchester United dan Manchester City tengah bersaing untuk membuktikan siapa yang terbaik. Namun, faktanya dua rival se-kota itu memiliki persamaan, yaitu sama-sama bernasib buruk di Eropa.
Ketatnya bersaingan MU dengan City mulai terlihat jelas di musim ini. Di kompetisi domestik, keduanya kini menduduki dua tangga teratas klasemen sementara. Akan tetapi, di Eropa The Red Devils dan The Citizens sama-sama sial.
Berstatus sebagai finalis musim lalu, MU menempati Grup C bersama klub ‘kelas B’ seperti Benfica, Basel dan Otelul Galati. Awalnya diprediksi akan mulus lolos, ‘Setan Merah’ justru tersingkir.
Kegagalan itu jadi yang pertama sejak yang terakhir pada 2005-06. Dengan finis di peringkat ketiga grup, Wayne Rooney dkk. akan melanjutkan kiprahnya di Liga Europa.
Asumsinya, dengan berkompetisi di turnamen ‘kasta kedua’ Eropa itu, kans MU untuk menjadi juara lebih besar. Namun nyatanya, skuad Sir Alex Ferguson tidak mampu bersaing.
MU tampil kurang meyakinkan untuk lolos dari babak 32 Besar. Meski menang 2-0 di markas Ajax, MU nyaris terdepak usai di leg II kalah 1-2 di Old Trafford.
Di babak berikutnya, MU tak kuasa meredam laju wakil Spanyol Athletic Bilbao. Kekalahan 1-2 di San Mames dinihari tadi menandai akhir kiprah mereka di Eropa dengan kalah agregat 3-5.
Sekarang kita lihat City. Di Liga Champions, tim asuhan Roberto Mancini berada di grup neraka yang dihuni tim kuat seperti Bayern Munich, Napoli dan Villarreal.
Meski memiliki ‘amunisi’ berupa skuad bertabur bintang, City gagal lolos ke babak knock out usai mengakhiri babak penyisihan di posisi ketiga Grup A dengan menelan dua kali kekalahan dalam enam laganya.
Di Liga Europa, City tampil lebih baik dari MU. Terundi berhadapan dengan Porto, ‘Manchester Biru’ menang tipis 1-2 di leg I sebelum memastikan tiket lolos dengan agregat 6-1 usai menghabisi tim Portugal itu 4-0 di leg II.
Tapi lagi-lagi City mesti bernasib sama dengan MU dengan terhenti di perdelapanfinal. Setelah kalah 0-1 di markas Sporting Lisbon, City mampu menang 3-2 di leg II. Namun agregat 3-3 menguntungkan wakil Portugal yang unggul agresivitas gol tandang.
Dengan demikian MU dan City yang juga sama-sama sudah tersingkir di Piala Carling dan Piala FA tinggal memiliki Premier League yang bisa diperebutkan.
Persaingan semakin seru menjelang akhir musim setelah MU berhasil menggusur rivalnya itu pada akhir pekan lalu. Kini trofi juara itu lah yang akan menjadi pembeda di antara mereka.
Penggila Bola dari Kranji 